Penjajahan bekakas serba cepat serba instan mulai merajai
era modern saat ini.Lember batu tidak mudah lagi di jumpai di
setiap daerah.Namun hasil kerajinan satu ini, masih berkembang di Desa Soso.
Cobek bagi sebagian
orang mengenalnya.Alat penghalus tradisional yang berbahan batu kali ini,
masih menjadi sarana penghasil ekonomi sehari-hari bagi beberapa masyarakat desa soso."Ya,
permintaan pasar masih terus ada. karena lemper produksi Soso kwalitasnya terjamin,"
jelas Sutari, Salah satu pengrajin.
Sutari menambahkan,
batu kali untuk membuat lemper merupakan pilihan.sehingga lemper tidak mudah pecah.
Sangat awet dan pecahan batu tidak bakal tercampur makanan."Jaman sekarang juga banyak
yang menggunakan batu gombong, tapi saya menghindari itu," katanya kembali.
Selain lemper para pengrajin batu juga menghasilkan ulek-ulek,
penumbuk kopi atau alu, dan lain sebagainya."Kami
menerima pesanan segala bentuk kerjinan dari konsumen," tambah pria paruh baya ini.
Nah,
untuk harga lemper bervariatif tergantung dari besarnya.harganya berkisar mulai 10
ribuan. Pengrajin yang beralamatkan di Desa Soso Rt. 2 Rw. 4 ini,
juga kerap melayani konsumen luar daerah."Selain dari Blitar juga dari Malang,
Tulungagung dan sekitarnya," unggkapnya.
Lemper juga kerajinan pilihan untuk oleh-oleh wisatawan luar daerah.Banyak
orang cari juga untuk oleh-oleh kerbat jauh dari luar daerah bahkan luar pulau."Ini karena kwalitas
kami sangat kami jaga," pungkasnya. (rf)
0 Comments: